Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mengemas hasil praktikum-praktikum sebelumnya menjadi sebuah showreel yang bisa digunakan sebagai portofolio.
2. Alat
Adobe Premiere Pro CC
3. Bahan
hasil praktikum-praktikum sebelumnya
1. Prak 1: Logo utama 360
2. Prak 2: Hasil penambahan camera path
3. Prak 3: Secondary Assets
4. Prak 3: Logo Movement
5. Prak 4: Camera Depth
6. Prak 5: Flare
7. Prak 5: Particles
8. Prak 5: Chromatic Aberration
9. Prak 5: Vignette
4. Dasar Teori
Apa yang dimaksud dengan Showreel
Showreel adalah potongan pendek Video atau film yang rekaman menampilkan sebuah aktor atau pekerjaan sebelumnya presenter. Biasanya empat sampai enam menit panjangnya, showreel sebuah biasanya suplemen artis resume dan digunakan untuk mempromosikan artis keterampilan, bakat, dan pengalaman untuk bertindak agen dan casting director.
Apa yang dimaksud dengan Progression Reel
Progression Reel adalah kumpulan dari proses selama memproduksi Film atau Episode.
5. Tugas Praktikum
Pada animasi logo favorit yang sudah kalian buat sebelumnya, buatlah progression reel-nya.
6. Petunjuk Praktikum
Berikut adalah contoh progression reel dari praktikum-praktikum sebelumnya
7. Hasil Praktikum
8. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini terdapat beberapa kesulitan yang disebabkan dari sebagian file yang tidak terbaca atau tidak bisa dibuka sehingga harus merender ulang, begitu juga saat merender ulang terdapat error dikarenakan plugin yang missing dsb. Tetapi semua itu teratasi dengan baik setelah mencoba dengan cara lain.\
Pada tahap ini, bertujuan untuk menambah detail dari animasi logo dari praktikum sebelumnya. Dengan cara menambahkan flare dan particles. Kemudian menambahkan lens effect seperti vignette dan chrome aberration
Gunakan pertanyaan berikut untuk menuliskan dasar teori yang relevan
Flare adalah sejenis berkas cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya secara langsung, biasa ketika memfoto langsung sumber cahaya seperti lampu, dll.
Particle bisa dikatakan sebagai secondary asset atau asset tambahan. Particle biasa digunakan sebagai artificial hujan, salju, debu, asap, dll dalam video compositing.
Vignette adalah efek yang muncul di pinggiran foto yang tampak gelap bila dibandungkan dengan bagian tengah.
Chromatic Aberration adalah efek yang menghasilkan distorsi pada gambar. Suatu gambar yang utuh memiliki level RGB yang seimbang, namun pada efek Chrome Aberration ini 3 level tersebut dapat dipisahkan sehinggan menimbulkan kesan seperti lensa yang gagal menangkap warna.
5. Tugas Praktikum
Pada animasi logo favorit yang sudah kalian buat sebelumnya, lakukan hal berikut:
Tambahkan Flare
Tambahkan Particles
Tambahkan Vignette
Tambahkan Chrome Aberration
6. Petunjuk Praktikum
Berikut adalah beberapa petunjuk yang bisa digunakan untuk menyelesaikan tugas praktikum
Menambahkan flare menggunakan Knoll Light Factory
Menambahkan particle menggunakan Trapcode Particular
Menambahkan lens effect Vignette
Menambahkan lens effect Chrome Aberration
7. Hasil Praktikum
Preview
Render
8. Kesimpulan
Pada praktikum ini terdapat perbedaan plugin yang digunakan tetapi memiliki fungsi ataupun hasil yang sama dari yang semula yaitu Knoll Light Factory yang digantikan dengan Video Copilot Optical Flares.
Pada praktikum ini, mahasiswa diajak untuk ngincip dikit tentang Compositing menggunakan After Effects. Dimulai dengan Render Setting di C4D kemudian dilanjut pada kegiatan compositing di AE.
2. Alat
Maxon Cinema 4D R16 Adobe After Effects CC 2015
3. Bahan
hasil praktikum sebelumnya
4. Dasar Teori
Gunakan pertanyaan berikut untuk menuliskan dasar teori yang relevan
Camera Depth adalah focus pada kamera yang digunakan pada animasi 3D
Multi-Pass Rendering adalah render secara terpisah antar elemen-elemen pada objek/animasi 3D
DOF atau Depth of Field adalah kedalaman pada animasi 3D, meliputi out-of-focus/blur
Compositing adalah kombinasi dari unsur-unsur visual dari sumber terpisah menjadi gambar tunggal, sering untuk menciptakan ilusi bahwa semua elemen adalah bagian dari adegan yang sama.
5. Tugas Praktikum
Pada animasi logo favorit yang sudah kalian buat sebelumnya, lakukan hal berikut:
Multi Pass Rendering untuk logo, obyek sekunder, background, dan depth
Import masing-masing image sequences ke AE.
Implementasi DOF di AE menggunakan effect Camera Lens Blur
6. Petunjuk Praktikum
Berikut adalah beberapa petunjuk yang bisa digunakan untuk menyelesaikan tugas praktikum
Setting Camera DOF di C4D
Multi Pass Rendering untuk logo, obyek sekunder, background, dan depth
Import masing-masing image sequences ke AE
Implementasi DOF di AE menggunakan Camera Lens Blur
7. Hasil Praktikum
1. Tujuan
Pada praktikum ini, belajar tentang elemen yang bisa ditambahkan pada sebuah animasi 3D yaitu Secondary Assets dan Movement. Pada praktikum ini, penambahan movement diperdetail dengan menggunakan F-Curves.
Gunakan pertanyaan berikut untuk menuliskan dasar teori yang relevan
Secondary Asset berfungsi sebagai asset tambahan untuk menambah kompleksitas animasi 3D.
F-Curves adalah kurva cepat/lambatnya pergerakan animasi. digunakan untuk mengatur Ease-in maupun Ease-out. F-Curves juga sangat membantu jika ingin menggunakan animasi efek bounce, wave, dll.
5. Tugas Praktikum
Pada animasi logo favorit yang sudah kalian buat sebelumnya, lakukan hal berikut:
Tambahkan secondary Assets
Tambahkan kompleksitas gerakan pada asset utama (logo)
Haluskan gerakannya menggunakan F-Curves
6. Petunjuk Praktikum
Berikut adalah beberapa petunjuk yang bisa digunakan untuk menyelesaikan tugas praktikum
7. Hasil Praktikum
8. Kesimpulan
Pada praktikum ini pergerakan logo kita atur acak putarannya sedemikian rupa hingga kembali menjadi ke bentuk semula. Disini saya menggunakan 2 titik axis dari logo tersebut pada bagian tengah logo dan bagian tengah text sehingga menghasilkan pergerakan seperti itu pada praktikum ke 3 ini.
1. TUJUAN Pada praktikum ini, belajar tentang elemen yang bisa ditambahkan pada sebuah animasi 3D yaitu Camera Path, Lighting, Material. Camera path diimplementasikan menggunakan spline. Lighting menggunakan Physical Sky dan Area Light.
2. ALAT
Adobe Illustrator CC Maxon Cinema 4D R16 Time Lapse Assembler
Motion guide adalah salah satu fasilitas dari flash yang digunakan untuk membuat animasi motion tween bergerak sesuai jalur (guide) yang telah kita buat. Sedangkan Camera Path merupakan pergerakan kamera yang mengikuti jalur (path) yang telah kita buat.
Physical Sky bisa dikatakan sebagai ambient/environment light dan background di software berbasis 3D, C4D. Sedangkan Area Light adalah Lightning yang berupa null object 3D yang dapat dipindah/dimanipulasi yang memancarkan cahaya. Berguna untuk memberi light pada objek 3D dengan beberapa pilihan jenis light.
Material bisa disebut sebagai texture untuk objek 3D. Dapat digunakan untuk memberi warna objek dan memberikan sifat-sifat material seperti Glow, Diffuse, Reflection, Illumination, Color, dsb.
5. TUGAS PRAKTIKUM
Pada animasi logo favorit yang sudah kalian buat sebelumnya, tambahkan:
#Pergerakan kamera menggunakan teknik camera path
# Lighting sederhana dan mudah menggunakan Physical Sky dan Area Light
6. PETUNJUK PRAKTIKUM
7. HASIL PRAKTIKUM
8. KESIMPULAN
perpaduan antara material dengan pengaturan cahaya sangat dibutuhkan, kedua fungsi tersebut tidak dapat dipisahkan karena memiliki kesinambungan sehingga dapat menghasilkan gambar tampak nyata atau realistis.
1. Tujuan
Perkenalan dengan dunia 3D melalui pembuatan animasi object berputar 360 derajat atau disebut juga turn table animation.
Pada animasi 2D memiliki dua vektor yaitu x dan y, dimana x merupakan ukuran panjang dari objek dan y adalah lebarnya. Oleh karena itu, kita hanya bisa melihat objek / gambar tersebut dari satu sisi saja. Biasanya dibutuhkan 15 - 30 gambar dalam setiap detiknya untuk menghasilkan gerakan yang halus. Gambar-gambar tersebut digerakkan secara cepat sehingga seolah-olah bergerak. Beberapa contoh dari animasi 2D adalah Dora The Explorer, One Piece, dan yang lainnya.
Sementara pada animasi 3D digunakan tiga vektor x, y, dan z. Vektor z inilah yang berfungsi sebagai tinggi objek sehingga menghasilkan volume. Pada animasi 3D gambar bisa dilihat secara keseluruhan dari segala arah dan objeknya terlihat semakin nyata. Dibutuhkan software berkemapuan khusus untuk mengolah animasi 3D dan modeling seperti Blender, 3D Max, dan yang lainnya. Beberapa contoh animasi 3D adalah Finding Nemo, Despicable Me, Upin & Ipin, Boboiboy dan lain-lain.
Pengertian Tracing
Tracing, berawal dari kata trace, yang bermaksud menelusuri atau penelusuran. Dalam grafis, tracing bermakna menggambar ulang dengan memakai acuan/patrun. Bila disederhanakan berarti menjiplak gambar, adapula yang mendefinisikan tracing sebagai proses perubahan format gambar dari bitmap menjadi vector biasa. Tracing ini bisa dilakukan dengan beberapa aplikasi. Misalnya, Adobe Illustrator, Macromedia Freehand, Corel Draw, Zara X ataupun software khusus tracing seperti Corel Trace dan bahkan Adobe Illustrator keluaran CS versi 1 ke atas sudah menanamkan tool live trace di programnya yang mampu mengkonvert gambar menjadi vector dalam hitungan detik. Dalam terminologi komputer grafis, vector adalah sekumpulan objek dalam garis atau bentuk tertentu yang dapat didefinisikan secara matematis, diisi warna, dan memiliki resolusi bebas. Karena itu, vector bisa diperbesar dalam ukuran berapa pun tanpa kehilangan resolusinya. Jenis vector data antara lain AI (Adobe Illustrator, FH (Macromedia Freehand), CDR (Corel Draw), WMF (Windows Meta File), EPS (Encapsulated PostScript), CGM (Computer Graphic Metafile), dan lain sebagainya.
Teknik Tracing
- Manual Tracing
_meletakkan gambar asli dibawah kertas kalkir, lembaran acetate, mika
susu/kodaktris, boleh kertas doorslag, atau kertas roti. Lalu kita menggambar
menggunakan tinta cina, rapido, atau tinta afdek yang pekat
- Digital Tracing
Tracing digital saat ini banyak kita kerjakan dengan bantuan computer.Gambar asli
di‐scan, lalu dijiplak lewat bantuan piranti lunak semacam Adobe Illustrator,
Adobe Freehand, Adobe Photoshop, Coreldraw atau Corel Painter.
Perbedaan Animasi 2d di flash dengan Cinema 4D
Flash adalah software yang digunakan untuk membuat animasi 2D, Cinema 4D merupakan software untuk pembuatan animasi 3D. Perbedaan dari kedua software tersebut sudah terlihat dari fungsi masing-masing software tersebut yang berbeda. Pada Flash, objek tidak dapat di putar 360 derajat pada sumbu Y, karena pada dasarnya, animasi 2D adalah animasi yang objek nya tidak memiliki tingkat ketebalan, namun pada Cinema 4D, objek yang akan dianimasikan dapat diputar 360 derajat pada sumbu X dan telah dilengkapi juga dengan beberapa fitur yang dapat mengatur tingkat ketebalan objek. Flash lebih mudah dalam penggunaannya dibanding dengan 4D.
5. Tugas Praktikum
Buatlah animasi 360 dari logo favorit kalian
6. Petunjuk Praktikum
Berikut adalah beberapa petunjuk yang bisa digunakan untuk menyelesaikan tugas praktikum
1. Tracing Logo menggunakan illustrator
2. Membuat logo 3D menggunakan Cinema 4D dari file illustrator
3. Membuat animasi 360 derajat
4. Merender animasi ke dalam file movie (mp4)
7. Hasil Praktikum
1. Screen Record
2. Hasil Render
8. Kesimpulan
Untuk membuat animasi animasi object berputar 360 derajat atau disebut juga turn table animation membutuhkan 3 jenis software. Mulai dari membuat bentuk logo dari 2D, merubah menjadi 3D beserta animasi, juga software render untuk menjadikan bentuk video.